Bina Hutan Rakyat merupakan salah satu
proker dari Divisi Organizing and Networking yang sering disebut Onet, yaitu divisi terbaru FMSC. Bina
Hutan Rakyat sebagai kegiatan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan
melalui analisa pengelolaan hutan rakyat lestari. Desa yang menjadi sasaran
Bina Hutan Rakyat pada tahun 2016
adalah Kampung Jeruk, Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Leuwiliang, Bogor,
Jawa Barat. Kegiatan BHR ini sendiri terdiri atas rangkaian kegiatan, kegiatan inti dan
kegiatan monitoring. Kegiatan
inti terdiri dari kegiatan pembukaan dan penyuluhan, pembuatan lubang tanam dan
pemupukan, serta penanaman. Pembukaan BHR 2016 dilaksanakan pada tanggal 22 Mei
2016 di Musholla Kampung Jeruk Desa Sukaluyu. Pembukaan dihadiri oleh kelompok
tani Kampung Jeruk, panitia BHR 2016, dan perwakilan dosen yang diwakili oleh
Ibu Leti Sundawati. Pembukaan dilakukan dengan sambutan dari dosen, ketua
kelompok tani, Pak Mihad, dan ketua BHR 2016, Faiz Septianda (MNH 50). Setelah
pembukaan, dilanjutkan dengan peresmian dimulainya BHR 2016 dengan pemotongan
tumpeng dan penyerahan bibit yang diwakili oleh Pak Mihad dan
Faiz. Kegiatan selanjutnya, yaitu dilakukan penyuluhan
dan diskusi dalam kelompok kecil dengan kelompok tani mengenai kegiatan apa
saja yang akan dilakukan panitia selama rangkaian kegiatan. Selain penyuluhan
kepada kelompok tani, juga dilakukan kegiatan berkumpul dan bermain bersama tim
peneliti dengan anak-anak di Kampung Jeruk Desa Sukaluyu.
Kegiatan Lanjutan BHR? Tanggal
5 Juni 2016 dilakukan kegiatan lanjutan yaitu pembuatan lubang tanam dan
pemupukan. Pembuatan lubang tanam ini dipandu oleh Pak Mihad selaku ketua
kelompok tani dan juga beberapa anggota kelompok tani. Penanaman bibit
dilakukan pada tanggal 12 Juni 2016. Bibit yang ditanam berjumlah sekitar 100 bibit
dengan bibit jenis rambutan, durian, cengkeh, dan suren. Kegiatan monitoring dan
evaluasi terhadap tanaman yang sebelumnya ditanam dilakukan pada tanggal 17
September dan 24 September 2016. Kegiatan monitoring dilakukan dengan cara
mengecek kondisi lapang dan tanaman yang di tanam. Inventarisasi dilakukan
terhadap tanaman tersebut, dilakukan pencatatan jenis, diameter, tinggi, dan
kondisi tanaman, hidup atau mati. Kegiatan monitoring dan evaluasi ini akan
dilaksanakan dalam jangka waktu ke depan sebagai bahan evaluasi kegiatan BHR
2016 demi tercapainya output yang diinginkan. Kegiatan BHR tidak hanya
mengamati kondisi pohon pada penanaman sebelumnya. Kegiatan BHR juga
dimaksudkan untuk pengembangan dan pemberdayaan pengetahuan masyarakat tentang
hutan rakyat. Tanggal 1 Oktober 2016 tim BHR 2016 melaksanakan wawancara terhadap
warga Kampung Jeruk Desa Sukaluyu yang tergabung dalam kelompok tani hutan
rakyat. Kegiatan ini dilakukan dengan metode kunjungan langsung ke rumah warga
dan obrolan ringan antara tim peneliti dan warga. Kegiatan ini bertujuan untuk
melengkapi informasi keadaan dan pengetahuan kelompok tani mengenai pengelolaan
hutan rakyat. Hasil wawancara akan dijadikan bahan monitoring dan evaluasi
kegiatan BHR ke depannya.
[Nurfia]
0 comments:
Post a Comment