Thursday, October 31, 2013

Pemetaan Pasirmadang

Logo KS Perencanaan
KS Perencanaan FMSC merupakan sebuah kelompok studi yang mengkhususkan diri pada bidang perencanaan hutan. Kelompok studi sendiri merupakan sebuah kelompok kegiatan di FMSC yang bertujuan untuk turut mendukung pembelajaran bagi para anggota KS perencanaan dan bagi para mahasiswa manajemen hutan pada umumnya. salah satu kegiatan yang dilakukan oleh KS perencanaan FMSC adalah kegiatan pemetaan. Sebelum melangkah lebih lanjut, sebenarnya apa sih pemetaan itu? Pemetaan merukan sebuah kegiatan survey geodetik. Buat mahasiswa manajemen hutan pastinya tidak asing dengan mata kuliah ilmu ukur tanah dan pemetaan wilayah bukan? Mata kuliah yang biasa disingkat IUTPW ini merupakan salah satu mata kuliah yang menerangkan mengenai pemetaan. Pemetaan pada dasarnya adalah menggambarkan bumi yang berwujud 3 dimensi ke dalam gambar 2 dimensi. Lebih lanjut menurut Wibowo (2009)  kegiatan pemetaan merupakan proses terpadu yang meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan dan visualisasi dari data keruangan. Dalam pemetaan terutama dalam kegiataan pemetaan tata batas hal yang paling penting diperhatikan adalah wilayah tersebut harus temu gelang atau membentuk poligon tertutup. Di Indonesia sendiri badan nasional yang bergerak dalam kegiatan pemetaan adalah Badan Informasi Geografis (BIG) yang dulu sempat disebut sebagai BAKOSURTANAL. Dewasa ini kegiatan pemetaan telah dipermudah dengan adanya berbagai macam perangkat lunak dan alat - alat yang mempermudahkan kegiatan pengambilan data di lapang maupun untuk kegiatan pengolahan data. Bahkan pengambilan data lapang saat ini dapat pula diperoleh dari citra satelit. Alat - alat yang sering digunakan untuk kegiatan pemetaan antara lain adalah GPS, theodolit, rambu ukur, pita ukur, dsb. Sementara perangkat lunak yang dapat digunakan diantaranya Arc GIS, mapsource, dsb. Akan tetapi, dalam kegiatan pemetaan kali ini alat yang digunakan hanyalah GPS beserta perangkat lunak Arc GIS dan mapsource.

Pada tahun 2013 ini, KS perencanaan telah melakukan dua kali kegiatan pemetaan, yaitu di Desa Pasirmadang dan Desa Kiranasari.  Pada postingan kali ini akan dipaparkan kegiatan yang dilakukan di Desa Pasirmadang terlebih dahulu.

Kegiatan pemetaan pertama yang dilakukan adalah pemetaan di desa Pasirmadang. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 2 Maret 2013, bertempat di desa Pasirmadang, Kecamatan Jasinga, Bogor yang memiliki waktu tempuh sekitar kurang lebih 3 jam dari kampus IPB.  Kegiatan ini merupakan acara kerja sama dengan Sylva Indonesia dalam rangka pemetaan lahan rakyat di Desa Pasirmadang. Pada kegiatan pemetaan ini diikuti oleh 14 orang dari FMSC dan dari Syla Indonesia, yaitu Fareza, Dito, Arya, Resi, Septi, Apri, Tanti, Rachma, Ima, Uyun, Riyma, Harist, Ica, dan Kang Hilman.

Rangkaian kegiatan pemetaan yang dilakukan antara lain adalah kegiatan pemetaan lapangan dan juga pengolahan data. Kegiatan pemetaan lapangan disini berupa survey lahun ke lahan - lahan masyarakat untuk menandai batas - batas kordinat lahan masyarakat dengan menggunakan GPS hingga didapatkan temu gelang dari batas yang sedang dipetakan. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan mebagi anggota KS perencanaan dan Sylva Indonesia ke dalam 5 tim. Kelima tim ini disebar untuk memetakan lahan - lahan milik warga dengan ditemani petani pemilik lahan dengan melakukan marking pada titik - titik batas lahan. Tahapan kedua adalah tahap pengolahan data. Pada tahapan ini data koordinat yang sudah diperoleh pada GPS kemudian di-input ke dalam komputer dan kemudian data diolah hingga menjadi peta dengan menggunakan perangkat lunak Arc GIS 9.3. Kegiatan pengolahan data ini berlangsung selama dua bulan. 

Adapun kegiatan dokumentasi lapang dari kegiatan ini adalah sebagai berikut,









artikel oleh Riyma Maysa & Mawardah
dokumentasi oleh Riyma Maysa

Friday, October 25, 2013

Aksi Lingkungan 2013 -- Lingkunganku Masa Depanku

Malam lagi semuanya~ sekarang mimin mau cerita soal kegiatan Aksi Lingkungan nya FMSC dalam rangka memperingati hari air. Kegiatan ini memang telah lama usai, tepatnya kegiatan ini diadakan pada tanggal 23 - 24 Maret 2013 lalu di SDN Balungbang Jaya 1 Dramaga. Sudah lama ya? Iya memang sudah lama, baru bisa nge-share sekarang nih. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yang berupa bincang - bincang hingga kegiatan menanam herba di lingkungan SD mereka.

Kenapa aksi ini diadakan?

Nah buat kalian - kalian yang biasa denger berita pastinya tau dong berita tentang kerusakan lingkungan yang terjadi dimana - mana saat ini. Kerusakan lingkungan yang terjadi di dunia saat ini bukan hanya kerusakan hutan sebagai paru - paru dunia saja. Bahkan kerusakan DAS. DAS? Nah loh, DAS itu apa? DAS itu adalah kepanjangan dari Daerah Aliran Sungai. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (UU no 7 tahun 2004). Contohnya, yang paling deket dan familiar dengan kita adalah DAS Ciliwung yang awal tahun lalu heboh dengan berita banjirnya itu. 

Kira - kira begitu mudahnya, buat kalian yang udah belajar hidrologi tentunya taulah ya DAS itu apa. Kerusakan DAS dimulai dari hulu, yaitu terjadinya penggundulan hutan dan juga pemanfaatan hutan yang tidak pada tempatnya sehingga tak jarang menyebabkan peningkatan sedimentasi pada badan - badan air alias sungai. Sementara itu, di bagian tengah dari DAS biasanya banyak yang berupa pemukiman padat, seperti di Depok dan Bekasi misalnya. Tentunya apabila masyarakat dan pemerintah setempat ini tidak tertib dan sembarangan saja membuang limbah rumah tangga apalagi dibuang di badan - badan air tentunya dapat merusak kualitas air itu sendiri. Limbah rumah tangga ini belum ditambah dengan limbah hasil buangan pabrik. Semakin ke hilir semakin padat lagi pemukiman, di Jakarta misalnya yang merupakan hilir sungai Ciliwung, pembuatan bangunan dengan menimbun rawa tentunya bukan hal yang asing untuk dilakukan. Padahal rawa itu kan daerah resapan air. Wah udah sedimen di hulu, limbah rumah tangga (termasuk sampah), limbah pabrik, ditambah dengan hilangnya daerah resapan, kasian ya DAS dan air kita. 

Gimana ngerti kan kenapa aksi lingkungan di adakan? Atau malahan bingung karena penjelasannya panjang? Haha. Intinya, dewasa ini kerusakan lingkungan yang terjadi belakangan ini bahkan turut terjadi di DAS atau mudahnya di air di sekeliling kita. Kalau ini dibiarkan, bisa saja kita akan mengalami kelangkaan air bersih. Padahal jumlah air tawar di dunia saja jauh lebih kecil daripada jumlah air laut, dan kalau dikalkulasikan lagi sebagian besar air tawar tersimpan dalam bentuk salju. Gak kebayang kan kalau mau minum harus ngelehin salju dulu? Hehe mimin sih gak mau. Makanya kita perlu ngejaga lingkungan di sekitar kita. Nah, untuk membagi pengetahuan dan rasa mencintai lingkungan ini maka FMSC mengadakan aksi lingkungan dalam rangka memperingati hari air.

Jadi kenapa harus anak SD? 


Kata orang anak SD merupakan masa di saat anak - anak mulai belajar mengenai lingkungan dan sekitarnya. Terkadang sistem di sekitar merkeka kurang memfasilitasi mereka untuk belajar menjaga lingkungan. Coba bayangkan, di jalan anak - anak yang masih polos itu seringkali mau tak mau melihat orang dewasa yang buang sampah sembarangan di angkot atau di tempat umum lainnya. Menjaga lingkungan tentunya merupakan sebuah kebiasaan yang tidak langsung muncul begitu saja, melainkan harus dipupuk sejak dini. Bagi kita semua yang tau betapa pentingnya menjaga lingkungan  -bukan hanya rimbawan tentunya- sudah sewajarnya kita membagi pengetahuan kita kepada anak - anak tersebut. 

Aksi lingkungan ini hanyalah sebuah gerbang awal untuk menanamkan rasa sayang mereka terhadap lingkungan. Akan tetapi, gerbang awal ini tentunya hanya akan berujung jalan buntu bila kita, dan semua masyarakat sekitar -terutama orang dewasa dan orang tua- tidak mau mencontohkan perilaku menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari - hari. Bagaimanapun juga generasi muda merupaka  generasi penerus bangsa yang kelak akan menentukan arah pengelolaan SDA kita. Apakah akan berujung kerusakan atau keselarasan dengan alam semuanya tergantung mereka. 

Bagaimanakah Jalannya acara?
Hari pertama Aksi Lingkungan pada hari Sabtu, 23 Maret 2013 dilakukan di SD Negeri Balungbang Jaya 1, Dramaga. Sasarannya ditujukan kepada siswa kelas 4 dan 5. Kegiatan ini dimulai pada pukul l 07.00 WIB dengan dibuka oleh MC (Marni Sumarningtyas) kemudian dilanjutkan dengan kegiatan menyanyi bersama dipimpin oleh Yuni Rismelia Buntang dengan lagu Rimbawan Kecil, Kolam Susu dan Hymne Guru. Terlihat antusias dari siswa SD tersebut unutk mengahapalkan lagu terutama lagu Rimbawan Kecil karena diperagakan dengan gerakan jari serta tangan. 

Acara selanjutnya berupa sambutan dari Kepala Sekolah SD Negeri Balungbang Jaya 1, yaitu Bapak Suparno M, S.Pd. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi berupa penyampaian mengenai lingkungan berupa kerusakan dan pencegahaannya, serta didalam materi itu diselingi oleh video pembelajaran yang berjudul “Mina dan Sungainya”. Tepat pukul 09.00 WIB, siswa melakukan permainan berupa ‘susun kata’ dan ‘konsentrasi’. Sebelum permainan ini berlangsung para siswa telah dibagi kelompok yang dipimpin oleh Shema Mukti dengan jumlah anggota 8-9 orang per kelompoknya. Permainan susun kata yaitu dimana tiap kelompok diberi box yang bertuliskan tiap huruf untuk kemudian disusun sesuai dengan panitia berikan. Tiap satu kalimat itu hanya terdiri dari 5 kata sebagai contoh P-O-H-O-N. Setelah materi dan permainan dilaksanakan, tibalah pada pertemuan penutupan. Sebelum pulang diadakan sesi bersama dengan para siswa, panitia dan Kepala Sekolah. Acara tersebut selesai pada pukul 10.00 WIB. 

Hari Kedua, tanggal 24 Maret 2013 di SDN Balungbang Jaya 1 pukul 07.30 WIB. Acara pertama pada hari kedua ini adalah kegiatan menggambar dengan tema “Keluagaku Sehat”. Para siswa dengan antusias mengikuti kegiatan gambar tersebut, mereka dengan sendiri membentuk blok-blok tempat yang terdiri dari 2-5 orang menggambar dengan gambaran yang hampir sama. Ada yang menggambar rumah dan keluarganya, ada yang menggambar keadaan sektar rumahnya serta ada pula yang menggambar orang sedang membuang sampah ke tempat sampah. 

Setelah kegiatan menggambar telah selesai, pada pukul 08.55 WIB peserta melakukan kegiatan penanaman berupa tanaman herba dan buah. Kelompok 1-4 melakukan kegiatan tanam di halaman tengah sekolah sedangkan klompok 5-8 melakukan kegiatan tanam di halaman belakang sekolah. Halaman tengah di tanam dengan tanaman buah sedangkan halaman belakang berupa tanaman herba. Sebelum menanam mereka diberikan materi dan pengarahan berupa tata cara tanam yang benar mulai dari menggali tanah, memadatkan tanamana di polybag serta membukanya dan pada akhirnya kegiatan tanamnya. 

Pukul 09.30 WIB yaitu setelah kegiatan penanaman, ada pengumuman pemenang lomba ‘susun kata’ dan ‘konsentrasi’ yang telah dilakukan pada hari pertama. Pemenang susun kata dimenangkan oleh kelompok 4 dan pemenang konsetrasi adalah Citra murid kelas 4. Kategori Putri Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Nur Anisah sedangkan gelar Putra Penyelamat Lingkungan diberikan kepada Muhammad Sugi. Adanya tambahan kategori yaitu yang antusias dan fokus terhadap kegiatan dari kemarin yaitu diberikan kepada Susi murid kelas 4 sedangkan adanya kategori anak yang nge’boss’ diberikan kepada Jabal murid kelas 5. Acara penutupan yaitu berupa pemberian kenangan foto serta pemberian simbolis ‘tempat sampah’ dan plakat kepada SDN Balungbang Jaya 1. Akhir acara inin ditutup dengan doa dan kegiatan ini selesai dengan tepat waktu pukul 10.30 WIB. (FMSC/RRH)

Oleh karena itu, yuk kita jaga bareng - bareng lingkungan kita. Kalo perlu ajak tuh nenek, kakek, om, tante, bapa, ibu, ade rame - rame jagain lingkungan kita. Kalo bukan kita siapa lagi? Kalau kata pak Hendrayanto, "Step by step itu dimulai dengan tujuan". Jadi, yuk jadikan keinginan menjaga lingkungan sebagai satu dari tujuan kita. Toh hasilnya kita - kita juga yang nikmatin kan ;)

Mau tau kecenya anak - anak SDN Balungbang Jaya 1 Dramaga yang antusias ngikutin acara aksi lingkungan hari air ini? Nih yuk disimak foto - fotonya :)

Ngapain tuh~ ikutan dong
Kak shema lagi ngajarin lagu rimbawan kecil ya kak :D
Rimbawan kecil naik gunung yang tinggi~~

Wusssh semangat bener :)
Ini nih, bapak kece, makasih pak udah ngijinin kita ke sini~ :)

Yuk nanem bareng :D

Wuih, ade-ade kece nih, cepet sukses dan jangan lupa jaga lingkungan kita ya~ :D
Nih, kakak kakak kece yang udah mau ngebagi ilmunya, makasih kak~

Thursday, October 24, 2013

Flash News -- Congratulation~!


Ehem, ada kabar baru nih di departemen Manajemen Hutan kita tercinta. Kabar gembira ini datang dari dosen - dosen kita tercinta dan tersayang. Ada dua berita sebenarnya. Jadi ada apa di MNH sekarang?

Nah berita pertama datang dari dua bapak dosen kita tercinta. Dua bapak dosen kita ini beberapa hari yang lalu telah resmi menyandang gelar profesor loh. Buat jadi profesor terntunya membutuhkan perjuangan yang keras. Dibutuhkan konsistensi terhadap bidang yang tengah di geluti dan tentunya kontribusi nyata terhadap bidangnya, bahkan ada juga penilaian berdasarkan jurnal atau karya tulis yang udah dibuat. Makanya kalian - kalian mahasiswa tirulah dosen kalian ini. Belajar yang rajin biar bisa jadi profesor dan jangan takut untuk menulis. Hehe. Nah siapa aja bapak dosen kita ini? Langsung aja yak


Prof. Dr. Ir. Didik Suharjito, MS


S1: Manajemen Hutan IPB (1986)
S2: Sosiologi Pedesaan IPB (1992)
S3: Antropologi UI (2002)

Saat ini beliau merupakan salah satu dosen Manajemen Hutan IPB. Beliau merupakan dosen yang tergabung dalam laboratorium kebijakan dan sosial ekonomi dengan bidang keahlian antropologi, kehutanan masyarakat, etnoforestri, atropologi ekologi, dst.




Prof. Dr. Herry Purnomo

S1: Agrometeorologi, FMIPA, IPB (1987)
S2: Komputer joint program UI dan Universitas Maryland, USA (1990)
S3: Kehutanan IPB (2002)

Saat ini beliau merupakan salah satu dosen Manajemen Hutan, Laboratorium Perencanaan Hutan dengan bidang keahlian analisis sistem. Selain itu, beliau juga merupakan seorang peneliti di CIFOR dan banyak meneliti hal - hal yang terkait SFM, adaptif-kolaboratif manajemen, perubahan iklim, dan sebagainya.



SELAMAT KEPADA 

Prof. Dr. Ir. Didik Suharjito, MS 
DAN 
Prof. Dr. Herry Purnomo

Sekali lagi selamat ya bapak~. Semoga dengan gelar barunya dapat memberikan kontribusi yang terbaik bagi kehutanan kita. Sukses selalu dan tetap semangat Bapak~! :D

Tuesday, October 22, 2013

BHR 2013 -Crew Pict-

Apa sih yang enggak buat majuin kehutanan kita? Biar cape tetep semangat kan pastinya. Kegiatan BHR ini udah diselenggarain dari bulan Mei dengan tahap terakhir diadakan pada Oktober kemarin. Biar Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bertahap dan dilakukan selama kurang lebih 6 bulan, tetapi semangat para panitia gak surut loh. Yah surut dikit gak apa - apalah yang penting bisa bangkit lagi nunjukkin totalitas tanpa batas kita. Haha.

Ini nih kak wulan nge modusnya isooo aeee~
kak buntang, masih naik perosotan aja gak inget berat badan apa? haha
Mba rizell semangat tenan iki :)


Ini dia nih ketua BHR 2013, tumben bang rajin hehe

Bahkan kadiv Keprofesian pun tak mau ketinggalan bergaya -___-
Popeye maish sempet - sempetnya ngegaya nih ampun~

Ini nih miss gaber (galau berat) satu ini emang selalu rada - rada. *piss
Mba wulan eksis bareng anak - anak setempat yang kece~
Ketua BHR dan Ketua FMSC yang masih rajin

Bina Hutan Rakyat 2013

Cerita kegiatan pertama akan kita mulai dari kegiatan BHR alias Bina Hutan Rakyat. Apa sih sebenernya Bina Hutan Rakyat itu? Bina Hutan Rakyat merupakan salah satu program Divisi Keprofesian, Forest Management Students Club. Program ini merupakan program sosial dari FMSC dengan objek kegiatan hutan rakyat di Bogor. Kegiatan ini telah terlaksana sejak kepengurusan sebelumnya, namun tempat pelaksanaan kegiatan pada tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Yukk diperhatiin biar pinter~~

Lantas mengapa kegiatan ini menjadi sebuah kegiatan yang penting? Seperti yang kawan – kawan ketahui bersama di pulau Jawa belakangan ini kegiatan hutan rakyat merupakan suatu usaha yang kelihatannya semakin berkembang. Perkembangan kegiatan hutan rakyat ini bahkan telah menjalar hingga Bogor loh. Nah, tentunya sebagai seorang rimbawan perkembangan hutan rakyat ini perlu diberikan tanggapan positif. Salah satu tanggapan positif FMSC terhadap perkembangan ini adalah dengan melaksanakan kegiatan Bina Hutan Rakyat. Kegiatan ini secara garis besar bertujuan untuk mendukung pengusahaan hutan – hutan rakyat yang semakin berkembang belakangan ini. 



Pada tahun ini, Bina Hutan Rakyat dilaksanakan di Desa Gobang, Kecamatan Rumpin, Bogor Barat, Bogor. Pelaksanaan kegiatan Bina Hutan Rakyat ini dilakukan ke dalam beberapa tahap. Tahap pertama dari kegiatan BHR ini adalah mengadakan kegiatan FGD (Focus Discussion Group). Pelakasanaan FGD ini memiliki tujuan untuk memetakan keinginan masyarakat dalam memajukan kegiatan hutan rakyat di desa mereka, sehingga output yang diinginkan oleh petani dapat tersalurkan dengan baik kepada kami, dan tentunya FGD ini juga merupakan sarana bagi mahasiswa manjemen hutan untuk lebih mengenal mengenai petani hutan dan hutan rakyatnya.
Mba Pebi lagi diskusi nih~
Evaluasi panitia nih kayanya
Bapak Kelompok Tani Kece banget dah :3
Dari tahap pertama tersebut didapatkan hasil bahwa bentuk kegiatan yang diinginkan masayarakat berupa penanaman jahe sebagai bentuk agroforestry serta penanaman bibit tanaman kayu gratis. Maka pada tahap kedua, FMSC mengadakan pemberian bantuan berupa bibit dan benih jahe sekaligus dilakukan penanaman di salah satu kebun milik warga.


 Pada tahap ketiga yang duilaksanakan baru – baru ini yaitu pada tanggal 12 Oktober 2013, kelompok tani mendapatkan bantuan bibit sejumlah 2.200 yang terdiri dari bibit Gmelina, Sengon, Akasia, dan Mahoni, Suren, Rambutan. Bibit – bibit ini merupakan bibit tanaman kayu yang akan ditanam di hutan masyarakat.
Kegiatan Bina Hutan Rakyat ini tentunya diharapkan masih dapat dilanjutkan minimal dalam satu tahun ke depan. Hal ini dimaksudkan agar ada pengelolaan secara berkelanjutan sehingga dampak yang dirasakan oleh warga lebih terasa serta menunjukkan hasil yang nyata. Jadi walaupun kegiatan BHR 2013 ini sudah selesai, tetapi tetap diperlukan totalitas dalam pengawasan kegiatan ini ke depannya. Pengawasan ini tentunya perlu dukungan dari semua pihak agar pengusahaan hutan rakyat yang sedang melesat pamornya sekarang tidak pernah padam. Seperti kata pepatah almost is never enough jadi mari tunjukkan totalitas tanpa batas untuk kehutanan kita! :) [FMSC/RTM & MNH]




Pak Cahyo emang kece dan selalu bersemangat :D

Nih Cara lepasin tanaman dari polybag yang bener~

Penyerahan bibit jahe - jahean nih
Bibit Akasia
Bibit Gmelina
Bibit Mahoni
Bibit Rambutan


Ucapan terima kasih: Masyarakat Desa Gobang atas partisipasinya, Dosen – dosen yang sudah turut membantu, panitia yang sudah berusaha semaksimal mungkin, dan masih banyak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih~ :D