Logo KS Perencanaan |
KS Perencanaan FMSC merupakan sebuah kelompok studi yang mengkhususkan diri pada bidang perencanaan hutan. Kelompok studi sendiri merupakan sebuah kelompok kegiatan di FMSC yang bertujuan untuk turut mendukung pembelajaran bagi para anggota KS perencanaan dan bagi para mahasiswa manajemen hutan pada umumnya. salah satu kegiatan yang dilakukan oleh KS perencanaan FMSC adalah kegiatan pemetaan. Sebelum melangkah lebih lanjut, sebenarnya apa sih pemetaan itu? Pemetaan merukan sebuah kegiatan survey geodetik. Buat mahasiswa manajemen hutan pastinya tidak asing dengan mata kuliah ilmu ukur tanah dan pemetaan wilayah bukan? Mata kuliah yang biasa disingkat IUTPW ini merupakan salah satu mata kuliah yang menerangkan mengenai pemetaan. Pemetaan pada dasarnya adalah menggambarkan bumi yang berwujud 3 dimensi ke dalam gambar 2 dimensi. Lebih lanjut menurut Wibowo (2009) kegiatan pemetaan merupakan proses terpadu yang meliputi kegiatan pengumpulan, pengolahan dan visualisasi dari data keruangan. Dalam pemetaan terutama dalam kegiataan pemetaan tata batas hal yang paling penting diperhatikan adalah wilayah tersebut harus temu gelang atau membentuk poligon tertutup. Di Indonesia sendiri badan nasional yang bergerak dalam kegiatan pemetaan adalah Badan Informasi Geografis (BIG) yang dulu sempat disebut sebagai BAKOSURTANAL. Dewasa ini kegiatan pemetaan telah dipermudah dengan adanya berbagai macam perangkat lunak dan alat - alat yang mempermudahkan kegiatan pengambilan data di lapang maupun untuk kegiatan pengolahan data. Bahkan pengambilan data lapang saat ini dapat pula diperoleh dari citra satelit. Alat - alat yang sering digunakan untuk kegiatan pemetaan antara lain adalah GPS, theodolit, rambu ukur, pita ukur, dsb. Sementara perangkat lunak yang dapat digunakan diantaranya Arc GIS, mapsource, dsb. Akan tetapi, dalam kegiatan pemetaan kali ini alat yang digunakan hanyalah GPS beserta perangkat lunak Arc GIS dan mapsource.
Pada tahun 2013 ini, KS perencanaan telah melakukan dua kali kegiatan pemetaan, yaitu di Desa Pasirmadang dan Desa Kiranasari. Pada postingan kali ini akan dipaparkan kegiatan yang dilakukan di Desa Pasirmadang terlebih dahulu.
Kegiatan pemetaan pertama yang dilakukan adalah pemetaan di desa Pasirmadang. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 2 Maret 2013, bertempat di desa Pasirmadang, Kecamatan Jasinga, Bogor yang memiliki waktu tempuh sekitar kurang lebih 3 jam dari kampus IPB. Kegiatan ini merupakan acara kerja sama dengan Sylva Indonesia dalam rangka pemetaan lahan rakyat di Desa Pasirmadang. Pada kegiatan pemetaan ini diikuti oleh 14 orang dari FMSC dan dari Syla Indonesia, yaitu Fareza,
Dito, Arya, Resi, Septi, Apri, Tanti, Rachma, Ima, Uyun, Riyma, Harist, Ica, dan Kang Hilman.
Rangkaian kegiatan pemetaan yang dilakukan antara lain adalah kegiatan pemetaan lapangan dan juga pengolahan data. Kegiatan pemetaan lapangan disini berupa survey lahun ke lahan - lahan masyarakat untuk menandai batas - batas kordinat lahan masyarakat dengan menggunakan GPS hingga didapatkan temu gelang dari batas yang sedang dipetakan. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan mebagi anggota KS perencanaan dan Sylva Indonesia ke dalam 5 tim. Kelima tim ini disebar untuk memetakan lahan - lahan milik warga dengan ditemani petani pemilik lahan dengan melakukan marking pada titik - titik batas lahan. Tahapan kedua adalah tahap pengolahan data. Pada tahapan ini data koordinat yang sudah diperoleh pada GPS kemudian di-input ke dalam komputer dan kemudian data diolah hingga menjadi peta dengan menggunakan perangkat lunak Arc GIS 9.3. Kegiatan pengolahan data ini berlangsung selama dua bulan.
Rangkaian kegiatan pemetaan yang dilakukan antara lain adalah kegiatan pemetaan lapangan dan juga pengolahan data. Kegiatan pemetaan lapangan disini berupa survey lahun ke lahan - lahan masyarakat untuk menandai batas - batas kordinat lahan masyarakat dengan menggunakan GPS hingga didapatkan temu gelang dari batas yang sedang dipetakan. Kegiatan dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan mebagi anggota KS perencanaan dan Sylva Indonesia ke dalam 5 tim. Kelima tim ini disebar untuk memetakan lahan - lahan milik warga dengan ditemani petani pemilik lahan dengan melakukan marking pada titik - titik batas lahan. Tahapan kedua adalah tahap pengolahan data. Pada tahapan ini data koordinat yang sudah diperoleh pada GPS kemudian di-input ke dalam komputer dan kemudian data diolah hingga menjadi peta dengan menggunakan perangkat lunak Arc GIS 9.3. Kegiatan pengolahan data ini berlangsung selama dua bulan.
Adapun kegiatan dokumentasi lapang dari kegiatan ini adalah sebagai berikut,
artikel oleh Riyma Maysa & Mawardah
dokumentasi oleh Riyma Maysa